Postingan

HIKAYAT SI PENCARI GARA-GARA

Gambar
Kita tentunya tidak suka jika ada orang yang mencari gara-gara terhadap kita. Kita mungkin akan menghindarinya atau mungkin kita akan menanggapinya dengan memarahinya dan menasihatinya untuk tidak melakukan hal itu lagi. Apa yang akan Anda lakukan jika orang yang mencari gara-gara itu adalah anak Anda sendiri atau orang yang Anda kasihi? Di dalam Alkitab ada seorang pemimpin yang ditugaskan Allah untuk mencari gara-gara atau mencari keributan terhadap orang lain. Dia adalah Simson. Simson adalah seorang hakim Allah, mungkin yang terakhir sebelum Samuel. Ayahnya adalah Manoah (Hak. 13:2). Dia adalah seorang Nazir dari suku Dan (Hak 13: 5). Simson adalah seorang laki-laki yang dikenal dengan kekuatannya yang luar biasa, seorang raksasa. Dia sangat membenci orang Filistin yang telah menindas Israel sekitar 40 tahun, dan bersedia untuk melawan mereka sendirian (Hak 13:1). Kisah Simson – si pencari gara-gara - dapat kita lihat dalam kitab Hakim-hakim 14-16. Kisah hidupnya dapat dibagi k

LAIN JIWA SI KALEB

Gambar
Gundagai adalah sebuah kota kecil di Australia di antara kota Melbourne menuju kota Canberra. Kota ini memiliki kisah yang melegenda. Pada abad ke-19, seorang penjelajah bersama dengan seekor anjing pergi masuk hutan. Si penjelajah kemudian masuk lebih jauh kedalam hutan dan menyuruh anjingnya untuk menjaga tempat makanan “tucker box” yang dibawanya. Tetapi si penjelajah meninggal di dalam hutan dan  tidak pernah kembali. Anjing itu setia dan taat tetap menjaga tempat makan itu selama bertahun-tahun sampai anjing itu mati. Untuk memperingati kesetiaan dan ketaatan anjing itu maka penduduk membangun sebuah monumen peringatan dan mengadakan perayaan setiap tahun di kota Gundagai.   Anjing dari Gundagai itu memiliki sifat yang sama dengan semua anjing-anjing peliharaan yang lain, yaitu setia kepada tuannya. Jika dilatih dengan baik, seekor anjing akan sangat setia dan sangat taat pada tuannya. Alangkah indahnya jika umat-umat Allah di akhir zaman ini memiliki kesetiaan dan penurutan sep

KETIKA SUPERMAN DI KARANTINA

Gambar
Yesus dan murid-murid pada suatu hari mengunjungi daerah Gerasa di bagian timur Danau Galilea (Matius 8:28-34; Markus 5:1-22 dan Lukas 8:26-39). Kemungkinan sekarang ini adalah desa Kursi, 12 Km disebelah utara, kota Gadara. Wilayah ini adalah wilayah yang kurang penduduknya dan kemungkinan pada masa Yesus, tempat ini di jadikan sebagai pekuburan dan tempat menggembalakan ternak. Tujuan mereka datang ke tempat itu untuk menikmati istirahat sejenak dari pelayanan agar mereka memiliki kesempatan untuk makan dan tidur (Markus 3:20). 1   Ketika Yesus dan murid-murid baru saja tiba di pantai Gerasa, mereka bertemu dengan seorang yang luar biasa, seorang yang lebih hebat dari badai tadi malam, seorang yang boleh kita sebut “superman” atau “manusia super” (Markus dan Lukas menulis hanya satu orang, sedangkan Matius menulis ada dua orang, saya mengikuti tulisan Markus dan Lukas). Dia datang dengan berlari dan kelihatannya hendak menyerang Yesus.   Alkitab menjelaskan bahwa orang ini adalah se

JANGAN STRES UNTUK MENJADI ORANG YANG BERIKUTNYA

Gambar
Seorang pendeta suatu hari sedang mengunjungi sebuah biara. Ketika di dalam perjalanan untuk makan siang, ia dan sahabatnya melewati tempat pekuburan dan melihat sebuah kubur yang terbuka. Dia kemudian bertanya kepada para biksu yang tinggal di biara itu jika ada seorang biksu yang meninggal baru-baru ini. Dia kemudian mendapat jawaban. “Tidak ada. Kuburan yang terbuka itu disediakan bagi orang yang berikutnya!”—jadi seti ap hari, tiga kali sehari, pada saat para biksu itu pergi makan dan melewati pekuburan itu, mereka akan diingatkan bahwa salah seorang dari mereka akan menjadi orang yang berikutnya” Virus Corona COVID-19 yang kita hadapi saat ini menyebabkan banyak orang ketakutan dan mengalami stres. Kebanyakan stres dipicu oleh merasa sendirian saat karantina, khawatir dengan keadaan dunia yang tidak pasti, dan sangat takut untuk “menjadi orang yang berikutnya” – meninggal dunia. Sebagai orang Kristen kita tidak perlu takut menghadapi kematian. Perhatikan apa yang ditulis Paulus

MENGHADAPI BADAI CORONA

Gambar
Sebuah iklan makanan ringan ‘Chitato’ memiliki semboyan “Life is Never Flat” (hidup tidak pernah rata), yang memberikan arti bahwa kehidupan pasti memiliki gelombang-gelombang seperti pada bentuk makanan ringan mereka. Semboyan itu benar karena di dalam kehidupan manusia pasti dipenuhi dengan gelombang-gelombang hidup, yaitu tantangan-tantangan atau masalah-masalah kehidupan. Ada yang kecil, ada yang besar, dan ada yang sangat besar. Gelombang terbesar yang kita alami saat ini adalah virus corona, Covid-19. Virus ini telah menyebabkan banyak masalah di dunia. Masalah sosial, masalah ekonomi, masalah kemanusiaan, masalah kesehatan, dan banyak masalah yang lain; dari Lockdown, jaga jarak, hilang pekerjaan, kelaparan, kesendirian, sakit sampai pada kematian. Sebagai orang Kristen kita bertanya bagaimana cara untuk menghadapi masalah yang besar ini, bagaimana supaya kita dapat tetap bertahan dalam iman kepada Allah selama pandemi ini, dan dimanakah Allah saat kita menghadapi masalah besar

PENANGKAL VIRUS CORONA

Gambar
Wabah penyakit virus Corona Covid-19 yang kita hadapi sekarang ini membuat kita harus menjaga jarak, memakai masker dan rajin mencuci tangan. Banyak negara memberlakukan penguncian (lockdown) dan karantina. Beberapa kota besar Indonesia sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berarti bahwa kota-kota itu di secara aktivitas sosial dibatasi. Banyak organisasi kesehatan saat ini sedang mencari obat atau vaksin dari virus ini tetapi sampai sekarang belum ditemukan. Apa yang dialami oleh kita semua sekarang ini mengingatkan saya pada seorang yang berpenyakit kusta ketika ia datang kepada Yesus meminta pertolongan-Nya. “Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku" (Markus 1:40; Matius 8:2). Penyakit kusta adalah suatu penyakit yang sangat ditakuti pada masa Yesus sebagaimana virus Corona saat ini. Penyakit kusta dianggap sebagai kutukan Tuhan k

YEHEZKIEL DAN PERINTAH LOCKDOWN ALLAH

Gambar
“Lockdown” (dibaca lak’daun) satu kata dari bahasa Inggris yang menjadi nge-trend saat ini sehubung an dengan krisis pandemi virus Corona COVID-19 yang dihadapi oleh dunia. Kata ini ditemukan dimana-mana baik dalam siaran radio, televisi, koran, majalah, dan media sosial. Kata lockdown memiliki definisi: “suatu tindakan atau kondisi darurat di mana orang-orang dicegah untuk sementara waktu memasuki atau meninggalkan satu wilayah atau satu bangunan terbatas (seperti sekolah) selama ada ancaman bahaya.”1 Ketika banyak negara menerapkan peraturan Lockdown dan social distancing (jaga jarak) untuk menghentikan penyebaran COVID-19, praktik-praktik ini telah menimbulkan banyak masalah dalam masyarakat. Kegiatan Ekonomi lumpuh, banyak orang kehilangan pekerjaan, sekolah-sekolah libur, banyak orang kelaparan karena sulit mendapat bahan makanan karena banyak toko ditutup, dan banyak kesulitan lain yang muncul akibat masalah ini. Sebagai umat Allah kita diminta untuk tidak khawatir deng